Sudah menjadi rahasia umum bagi warga DKI, ketika memasuki musim hujan dihadapi sebuah musibah yang menjadi rutinitas tahunan “banjir”, adapun solusi tragedy banjir di Jakarta ini hanya berkutat di tehnis dan politis, yang ujung-ujungnya korbannya adalah pemilik bangunan.
Sebagai warga dan pemilik bangunan sebaiknya peka dalam mengambil pilihan untuk terhindar dari banjir, disini kami mencoba memberi 5 cara agar bangunan rumah terhindar dari banjir, sesuai dengan pengalaman yang terjadi.
Meninggikan bangunan.
ini adalah cara yang paling umum dilakukan, Jika Anda harus membangun di dekat sungai atau laut, pastikan Anda meninggikan bangunan Anda di atas permukaan ketinggian air banjir, seperti seorang warga kelapa gading Bagas Sweta Bhaskara yang rumahnya kerap tergenang banjir puluhan tahun setiap musim hujan, akhirnya dia memuruskan untuk meninggikan bangunan rumahnya (https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/09/13073081/inspirasi-rumah-panggung-milik-warga-kelapa-gading-bebas-banjir-dan-hemat?page=all)
Tembok tahan air
tembok tahan air dapat melindungi bangunan dari air banjir dengan membangun dinding yang kokoh dan tahan air. Dinding perimeter dan pagar tahan air bisa menjadi inspirasi. atau bisa juga membuat tanggul kecil dengan dinding dalam lanskap/taman, menjaga air menjauhi bangunan, atau membiarkan banjir terpusat di taman untuk melindungi rumah.
Bangunan kedap air atau biasa disebut dengan metode Dry Floodproofing
Yaitu mencegah masuknya air ke dalam bangunan,misalnya, dengan cara menggunakan sealant/lem silicon pada pintu dan jendela yang terbuat dari rangka baja dan kaca yang kuat dan tidak hancur saat kena air banjir yang datang
Bertahan saat banjir atau metode wet floodproofing
Sebuah metode bertahan dari banjir tapi dengan cara meminimalisir kerusakan, dengan cara misalanya, menggunakan lantai kokoh, menjaga saluran listrik di dinding, dan pastikan setiap furnitur mudah dipindahkan dan terbuat dari bahan yang aman jika terendam. Yang memungkinkan air bergerak ke bawah rumah (seperti ruang bawah tanah). Cara ini bisa digunakan untuk rumah yang dibangun di lahan rentan banjir yang tidak dihuni dalam waktu lama.
Bahan bangunan yang cocok
Sebaiknya hindari penggunaan bahan seperti kayu karena akan basah dan mudah rusak saat basah. Jangan gunakan jendela dan pintu dari kayu.
Lantai juga bisa dibuat dari jenis yang tertutup, artinya tidak akan menyerap air. Lantai beton bisa jadi pilihan terbaik untuk menghindari masalah banjir.